Rabu, 22 Februari 2012

Suara Cinta (2)

Setidaknya aku tak mau peduli. Adakah angin yang mengalir lembut itu kuasa merobohkan kokohnya pepohonan. Dan adakah air yang gemericik itu mampu menembus batu karang hingga ke dalam pori-pori terkecilnya. Dan adakah badai yang menari-nari itu seirama menenggelamkan segala kapal hingga karam di hamparan luasnya lautan. Dan adakah langit yang memucat itu menyelimuti bumi yang sedang kering kerontang. Dan adakah suara yang syahdu itu pun dapat membangunkan jiwa-jiwa mati.

Pun segala-galanya terjadi. Biarlah, kuasa Tuhan yang menghendaki. Mereka bertakdir masing-masing. Biarkan.

Dan aku tak begitu mau peduli. Mungkinlah aku tak selembut angin. Tak jua sekuat badai. Karna biarlah juga, ada kuasaku tuk mencintaimu, karna kuasa-Nya. Hingga mungkin takdir-Nya yang menjawab, layak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar