Selasa, 12 Maret 2013

Cita Rasa yang Berbeda..

Dalam cita rasa sebagai pejuang, meninggalkan itu lebih menyakitkan daripada ditinggalkan. Begitu kata pejuang. Orang yang sering merasakan yang tidak semua merasakan. Orang spesial.

Pejuang merasa dalam cita rasanya, selalu ada cinta. Cinta yang menggelorakan seluruh panca indra nya menjadi tidak begitu bernyawa. Benar, cinta yang membutakan! Buta dari logika ketidaknyamanan, duka, kesedihan, yang berujung putus asa. Tuli? Benar! Dari bisikan untuk berhenti. Atau untuk berlari ke tepian danau dan berenang bersama ikan-ikan buas yang bercorak manis. Kebas? Tentu saja! Sudah terlampau penuh peluru yang meronggai tubuhnya.

Pejuang itu tampak cacat ya?

Sejatinya, tidak.