Sabtu, 01 Januari 2011

Mungkin engkaulah yang akan gantikan!

"Dalam sepucuk kertas aku sampaikan kekesalanku. Kekecewaan mendalam persis jatuh ke lubang yang sama. Lubang yang dahulu pernah aku selami dalam hati. Mengapa mereka bertindak seperti itu lagi? Tidakkah mereka tahu hati yang terkikis perih di dalam sini? Aku tak tahan dengan kekecewaanku sendiri. Ah. Selamat tinggal. Mereka memang pernah ku kagumi. Sering kubanggakan dalam cerita-cerita heroik ku. Sekarang sinar kilaunya tak seterang dulu. Ah. Bukan aku yang buat jadi begitu."

Fenomena antiklimaks dari sebuah kekaguman buta. Rasanya selalu pernah kita rasakan hal seperti itu. Sering kita membanggakan hal yang buat kita terpukau. Apalagi saat membanggakan seseorang yang berarti dalam sejarah hidup kita. Mereka bak kisana yang menolong kita rakyat jelita. Mereka mungkin tak kenal kita, tetapi alangkah lucunya kita, mati-matian mengenal mereka. Seolah-olah kita hidup dalam rumahnya.

Gelombang laut tak selalu pasang, adakalanya surut. Rasanya begitu juga pada mereka yang kita elukan. Mereka tak selalu setia dengan angan-angan besar kita. Mereka punya salah dan dosa. Mereka juga ternyata punya lubang-lubang kehinaan. Noda-noda hitam inilah yang sering kita salah lihat. Bintik hitam terlihat seperti bulan tanpa cahaya. Gelap dan bulat besar. Yang lebih unik, lubang hitam itu jarang sekali kita tutupi. Terlebih lagi untuk diperbaiki.

Sesungguhnya wajar sekali. Mungkin mereka terlalu terang bagi kita. Alasan itu yang buat titik kecil hitam itu begitu terlihat. Atau mungkin kita terlalu megah melihat mereka. Setiap waktu selalu kita banding-bandingkan dengan diri kita. Saat muncul,noda kehinaan itu seolah merembes pada baju-baju mereka. Dan kebencian muncul akibat ego kita yang ingin mereka sempurna!

Oh. Sungguh dahsyat kita perlakukan mereka. Padahal bisa jadi mereka menunggu-nunggu kita untuk gantikan mereka. Karena mereka yakin bahwa Allah akan selalu gantikan yang lebih baik.

2 komentar:

  1. assalamu'alaikum.
    kang, kisana itu apa??

    BalasHapus
  2. Tulisan ini membuat hati saya gerimis. Semoga kita terlindung dari taklid buta dan terjauhkan dari maksiat. Amiin..

    BalasHapus