Kamis, 13 Januari 2011

Straight Forward!

Bagai berjalan dalam celah lembah. Melihat sekitar hanyalah tembok batu yang gagah. Tidak ada pilihan untuk maju lurus tanpa berbelok. Jika terantuk, benturan jadi mengingatkan. Tak kuasa tahu apa yang ada dibalik batu. Yang tahu hanya batu.

Tapi jalan bukan tak berujung. Selalu ada rerumputan yang menunggu di depan. Selalu ada laut luas yang siap terbentang di mata. Indahnya bukan di benak. Hanya ada dalam rahasia-Nya.

Begitu juga dengan kita. Kita selalu merasa terkungkung dengan apa yang telah diatur oleh-Nya. Keluhan selalu terurai dalam cemoohan jika ada yang mencoba tegakkan. Ya begitulah nasib aturan itu. Punya kesan ekstreme dan kaku.

Aku cuma tidak habis pikir. Banyak sekali orang ingin keluar dari pagar-pagar-Nya. Kondisi selalu jadi tameng. Ketidakmampuan jadi peringan. Ketidaktahuan malah jadi kambing hitamnya. Apakah pagar itu terlihat begitu usang?

Kita hidup seimbang. Keburukan itu diimbangi kebaikan, bukan sebaliknya menyeimbangkan kebaikan dengan kekhilafan. Aku tak bisa tahu jika keburukan yang pertama adalah momentum untuk keburukan selanjutnya. Yang lebih menakutkan ketika buruknya tak bisa dibalikkan kembali. Tetapi aku sangat penasaran jika kebaikan pertama menjadi tangga kebaikan selanjutnya.

Syukur. Aku harus tetap ingin di celah lembah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar