Selasa, 25 Mei 2010

Lapangkanlah hatimu, sahabat!


Tahukah kamu ada gambar yang tersembunyi di sini?

Suatu saat ada seorang pemuda, datang kepada seorang kakek. Ia menceritakan segala keluhan dan masalahnya kepada kakek tersebut. Sesaat setelah pemuda itu selesai mengeluh, kakek ini meminta sang pemuda untuk menyiapkan segelas air minum. Lalu air tersebut dibubuhi garam, lalu di aduk. Setelah itu, dimintalah pemuda itu untuk meminumnya. Jelas, air itu akan terasa sangat asin. Terlihat dari mimik mukanya yang berubah setelah meminumnya. Sang kakek pun tersenyum.

Setelah nya, dibawalah pemuda ini ke sebuah danau yang jernih lagi bersih airnya. Sang kakek melakukan hal yang hampir sama, disebarlah beberapa cuil garam ke danau dan di aduk-aduknya dengan setongkat kayu. Lalu pemuda itu diminta untuk meminum air danau yang telah diberi garam tadi. Bagaimakah rasanya? Ternyata air itu tidak terasa asin. Bahkan masih terasa segar, seperti tidak ada apapun yang mencampuri di sana.

Ada sebuah hikmah di sini. Coba kita ibaratkan bila garam itu masalah kita sendiri, sedangkan gelas dan danau itu adalah bentuk hati kita. Saat masalah itu kita timpalkan pada hati yang kecil dan sempit layaknya gelas yang digambarkan sebelumnya, maka seolah masalah sangat pahit dan terasa. Namun jika masalah itu diberikan kepada hati yang lapang dan luas, ia akan menjadi sesuatu hal yang tidak akan terasa sakitnya.

Logis jika mulai dari sekarang, mari sama-sama lapangkan hati ini seluas-luasnya. Karna bisa jadi masalah tidak seluas yang kau kira!

1 komentar: