Minggu, 26 Desember 2010

Ketika Konflik itu Datang.

"Kemarin saat sedang berada dalam suatu acara, ibunda juga sedang datang ke kota tempat saya berada. Pilihannya, saya izin dari acara tersebut, namun satu hal bahwa saya memiliki peran yang sebenarnya tidak dapat didelegasikan kepada yang lain dalam acara terkait. Tetapi dalam sisi yang lainnya, jelas bahwa saya pun tidak memiliki pilihan untuk mendelegasikan peran saya sebagai seorang anak. Jadi bagaimana sebaiknya?"

Sang pencerita menggambarkan sesuatu yang mungkin sering kita alami. Kita sebut itu konflik.

Konflik sering datang kepada kita, baik sengaja maupun tidak disengaja, baik perlahan maupun mendadak. Celakanya adalah saat konflik itu datang kita tidak punya jawaban. Yang terbanyak mungkin adalah menghindari atau memberikan jawaban konflik dengan emosional. Respon yang negatif semacam ini bukanlah penyelesaian yang baik. Konflik bukanlah untuk dihindari, walaupun kita pun tidak diminta membuat-buat konflik. Konflik juga bisa jadi hanyalah sesuatu yang kecil, maka dari itu jangan ditumbuhbesarkan. Menyelesaikan dengan halus dan konkrit, itu lebih baik. Menyadari bahwa dalam konflik itu semua yang telibat bisa jadi hanya ingin diakomodasikan kepentingannya.

Dan jawaban yang diberikan dalam cerita tadi adalah, "Kamu lebih baik bilang kepada orang tua kamu bahwa kamu sedang ada acara di luar yang tidak bisa ditinggalkan. Pastikan juga kamu akan menemui beliau, walaupun kamu terlambat. Setelah kamu dapat menemuinya, bawa sedikit kado kecil untuk sang ibunda."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar