Sabtu, 21 Agustus 2010

Kemilau Diri


Kemilau. Suatu istilah yang akarnya dari silau, menyilaukan. Bersinar terang. Banyak orang yang ingin menjadi orang yang paling terang, paling bersinar, paling memesona. Itu fitrah diri. Menjadi idola, tokoh yang disegani. Itu bagian dari kemilaunya.


Hanya saja, banyak yang belum sadar bahwa lilin itu juga terang. Itu bersinar. Namun ternyata ia juga tidak sekedar silau. Karna ia menerangi. Ya, kemilaunya menerangi yang lain. Walapun ironisnya sang lilin pun akan menjemput waktu akhir kemilaunya, tetapi siapa yang menyangkal bahwa lama nya ia hidup menjadi sesuatu yang sangat diharap-harapkan.


Belajarlah dari sana. Kita, manusia, pasti ada potensi di dalam diri. Setidaknya ada 3 potensi di sana. Tak salah jika kita mampu mengeluarkan segenap potensi yang ada. Agar kita semakin berkilau mantap dan sempurna. Namun waktu kita bukan untuk dihabiskan untuk itu. Karna sang lilin pun tahu, tugas ia bukan sekedar nyala nya api di mahkotanya melainkan jua untuk apa api itu dapat ia gunakan agar bermanfaat bagi sekitarnya. Sang lilin hidup bukan untuk dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar