Senin, 21 Juni 2010

Putus nyambung? Nyambung terus kok..


Bismillah..

Pernahkah Anda melihat ada dua orang sahabat muslim yang sangat akrab, bahkan tidak bertemu itu rasanya seperti kehilangan sesuatu yang sangat dicari-cari? Saat salah satu di antara nya dihina, seorang lainnya terdepan membelanya. Bila ia terusik dan dizholimi, sahabatnya lah yang pertama bergerak melindungi. Namun ternyata, bisa jadi dalam suatu kondisi (yang tiba-tiba maupun tidak) mereka menjadi saling berjauhan dan memusuhi satu sama lainnya layaknya cahaya dan kegelapan yang saling meniadai? Bertolak belakang dengan apa yang mereka alami sebelumnya. Ada apakah di sana? Ada "duri" di antara mereka.



Sungguh, persaudaraan di antara muslim itu adalah anugrah nikmat yang sangat besar. Ini ditegaskan oleh Allah SWT bahwa walaupun kita membelanjakan semua kekayaan yang ada di bumi niscaya kita takkan mampu mempersatukan hati-hati umat muslim yang ada di setiap sudut dunia ini. Hanya karna nikmat Allah SWT lah, saya, Anda, teman-teman muslim Anda semua menjadi bersaudara. Maka wajar jika sebanyak 30-an kali kita di tegur oleh Allah SWT dalam pendustaan manusia terhadap berbagai nikmat-Nya.

Sayangnya, sering kita lupa mensyukuri nikmat persaudaraan ini. jika saat ini kita melihat banyak perpecahan dan kesenggangan yang terjadi di antara umat muslim, pastilah itu karna ulah manusia itu sendiri. Merekalah yang menebar "duri-duri" ini. Sengaja maupun tidak.

Salah satu duri terbanyak yang memliki proporsi besar di dalamnya adalah ketidaksantunan dalam berbicara. Rasulullah SAW telah mengingatkan kita bahwa keselamatan seseorang terletak dalam menjaga lidahnya. Benar bahwa lisan ini memang dibentuk oleh organ panca indra manusia yang bentuk dan ukurannya relatif kecil, namun Anda semua pasti sadar bahwa efeknya tidak sekecil itu. Ingatkah wasiat Lukman dalam didikan anaknya untuk melunakkan suara dalam berbicara? Dan bukankah Rasulullah juga telah mengingatkan bahwa tidak ada kaum yang sesat setelah mendapat petunjuk dari-Nya kecuali karena mereka suka saling berbantah-bantahan? Atau lupakah manusia bahwa sikap sombong bisa meregangkan yang dekat menjadi berbalik arah?

Sudah cukup banyak kesantunan yang islam memang ajarkan -Maha Suci Allah yang meneguhkan kita disini-, khususnya dalam berbicara. Maka layak bahwa umat muslim sesungguhnya adalah umat yang terbaik. Mulai dari sekarang, saatnya kita yang membuktikan itu, pembuktian bahwa persaudaraan ini bukanlah ikatan yang mudah diurai. Bisa jadi, itulah mengapa saudara-saudara saya sering menyebut, "Berukhuwwah Menjawab Tantangan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar