Kamis, 10 Maret 2011

Pengkhianatan

Maafkan aku Rabbi.
Lidah ini kerap bertingkah jengah.
Tapi tak sadar, adalah pengkhianatan!
Terhadap tangan yang terbelenggu kaku.
Menampik, padahal berlutut pada kenistaan.
Menelusuri ruang yang bernama, hampa.
Hanya ada nilai hina di sana.

Aku tak mau seperti itu.

Begitulah yang aku tangkap dari sebuah slogan besar, "Knowledege is power, but character is more..". Mungkin adalah benar jika banyak untuk temukan manusia dengan kepala berbobot. Pikirannya menonjol, berenang-renang dengan ide-ide kreatif nan inovatif. Otaknya bak mulut yang berisik. Hanya saja, itu khianat. "Pepesan kosong". Mulutnya ucap, "Aku sudah lakukan ini, itu, dan sebagainya..". Begitulah cara tubuhnya khianati kepala di atasnya. Kerjanya kosong tak berisi.

Aku tak mau seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar