Selasa, 26 Oktober 2010

Don't Judge!

Bukan berarti alay. Bukan juga lebay.

Ini cuma bentuk ekspresi. Atas pikiran yang bersirkulasi. Dalam diri.

Takkan berhenti bicara. Sampai waktunya kan tiba.

Takkan berhenti gelisah. Sampai semua merasa resah.

Sampai menguak sebuah mahakarya. Untuk kebaikan alam raya.

Ingat-ingat

Bisa jadi, kita merasa sangat dekat dengan-Nya hanya jika kita sedang berada dalam kondisi "menantang" maut. Karena diakui atau tidak, kondisi itulah yang semakin mengeratkan. Ada yang merasa seperti itu? Bila ya, mungkin itu adalah salah satu momentum spiritual keimanan kita. Maka wajar jika kematian itu adalah sebaik-baiknya pengingat.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Ada yang Sama

Seorang tokoh mengatakan, "Negara ini akan besar bukan karna darah satu orang..bukan pula air mata satu orang..bukan dengan ide satu orang..melainkan dari satu tim, yang kita sebut tim impian!"

Rasanya terpacu semangat. Seringkali kita melihat perbedaan adalah sekat tebal yang kaku. Memisahkan dua dunia. Padahal bisa jadi itu hanyalah sekat tipis yang bahkan akan terkoyak hanya dengan sebuah tiupan. Oleh karna nya, saya (pun) menghargai perbedaan. Karna menjadi bagian dari sebuah tim impian adalah sebuah impian. Tim yang dirangkai bukan dari satu jenis yang homogen. Itulah warna indah yang melekat. Sebuah harmonisasi yang akan menunjukkan bahwa itulah buah dari kesamaan tanpa melihat ada yang berbeda di sana.

Senin, 11 Oktober 2010

"Akar dari Pendidikan itu Memang Pahit. Namun Buah itu Manis.."

"Akar dari pendidikan itu memang pahit. Namun buah itu manis.."

Sebuah konsekuensi dari sebuah proses besar. Terkadang akhir yang besar tertutup oleh beratnya perjalanan. Tidak jarang sang perantau berbalik arah ke kampung halamannya karna takut tidak dapat bertahan di kota. Bahkan bisa jadi mereka pun belum sampai di kota. Mereka memilih membesarkan masalah yang ada di hadapannya.

Mungkin kita dapat berkaca kepada para pemudik lebaran. Coba kita lihat, setiap tahunnya pemudik selalu bertambah. Padahal bapak-bapak polisi kita selalu mengungkapkan data jumlah korban tewas saat mudik yang mencapai ratusan orang setiap tahunnya pula. Mereka kapok mudik? Ternyata tidak. Mereka memilih membesarkan rasa bahagia bertemu dengan sanak keluarga. Ada buah yang manis di ujung perjalanan mereka.

Sabtu, 02 Oktober 2010

Ikan

Mari belajar dari ikan salmon. Tidak ada yang menyangkal bahwa ikan salmon merupakan ikan "eksklusif" dengan harga jualnya yang relatif tinggi. Tidak pula ada yang menyangkal bahwa gizi yang dikandung dalam ikan salmon cukup mengagumkan. Layaklah mereka di anugrahi sebagai ikan yang super.

Nah, coba kita lihat dalam proses kehidupan mereka. Mereka lahir dan bertumbuh besar pada lautan yang luas. Bahkan samudra. Namun ada yang unik. Saat mereka menginjak usia matang, mereka akan berenang menuju hulu dari sungai. Ya, mereka melawan 2 rintangan terbesar dalam perjalanannya. Pertama, mereka melawan arus air dari sungai. Kedua, gaya loncatan mereka melewati arus menjadi momentum tersendiri bagi "beruang pemakan salmon" untuk mengisi perut mereka. Apakah mereka semua merasa kapok? Tidak. Hanya yang bertahan yang akan sampai ke tujuan. Apa tujuan ikan salmon? Melahirkan generasi salmon selanjutnya.

Oleh karna nya, ikan salmon memang patut dianggap sebagai ikan berkualitas. Apakah Anda dapat menangkap pelajaran dari mereka?