Selasa, 04 Agustus 2009

Jangan pernah menendang seekor kangguru...

Bismillah...

Alhamdulillah..akhirnya saya diberi kesempatan kembali untuk dapat menulis. Setidaknya, hal ini dapat membuat saya untuk memaksimalkan waktu luang yang ada, walau hanya dalam tulisan.
"Orang biasa itu mengisi waktunya, orang luar biasa itu memanfaatkan waktunya.."

Hari ini,,,saya mendapatkan sebuah pelajaran yang berharga. Hal itu saya temukan dalam aktifitas membaca saya...(tumbennya...)

Ya. Itu tentang komunikasi..

Sejujurnya saya jarang sekali mendapatkan pelatihan2 tentang masalah soft skill, keorganisasian, dsb..makanya, mungkin saya sedikit excited setelah membaca artikel tersebut..(bukan berarti norak ya...^0^,)

Artikel tersebut membahas bagaimana berkomunikasi efektif..Jadi, untuk teori nya, akan saya bahas secara singkat, tajam, setajam...pisau cukur.

Manusia itu memang makhluk sosial, artinya pasti berinteraksi dengan makhluk yang lainnya, dalam keadaan langsung ataupun tidak. Oleh karena itu, selalu juga muncul yang namanya konflik atau perselisihan. Hal itu muncul, lebih banyak dikarenakan adanya pertentangan dalam pandangan, keinginan, tujuan, dsb..Namun sejogja nya, perbedaan itu akan sangat terlihat dan menonjol, apabila masing2 pihak keukeuh dengan pendapatnya masing2, merasa bahwa pendapatnya paling benar...dan yang paling parah, apabila ternyata masing2 penyampai pesan tidak dapat memberikan pesannya dengan baik, padahal mungkin sesungguhnya pesan itu "mendamaikan"...(pernah ngerasa seperti itu???...^^)

Ingat quotes ini??
" The man behind the gun.."

Tentu saja ini berkaitan dengan komunikasi. The man sebagai penyampai pesan, peluru sebagai pesan itu sendiri, dan the gun itu sendiri adalah "media" nya. Secara logis, peluru dari the gun tidak akan mencapai tepat sasaran apabila waktu, tempat, dan kondisinya tidak tepat kan??Sebaliknya, justru hal itu bisa menjadi kelemahan tersendiri, karena (misalnya) peluru nya
menjadi terbuang percuma. Hanya Numpang Lewat...

Oleh karena itu, jelas dapat disimpulkan bahwa the gun itu harus dapat dikendalikan oleh the man. Hal ini dapat di analogikan dengan proses komunikasi yang kita lakukan, bahwa dalam berkomunikasi, kita harus bisa mengendalikan komunikasi itu sendiri agar tujuan dan arahnya jelas dan dapat tersampaikan, bukan dikendalikan. Tujuan??Jelas pesan itu sendiri butuh dasar tujuan..

"Apapun yang kita lakukan, lakukan itu di atas dasar tujuan.."

Karena dengan "dasar", manusia bisa berkomunikasi secara logis, bukan asal-asalan..

Oleh karena itu, dalam persiapan berkomunikasi, ada beberapa saran yang harus diperhatikan.
Pertama, bayangkan pertemuan tersebut dalam benak kita. Lalu usahakan memvisualisasikan pertemuan tersebut.
Kedua, rencanakan faktor kebetulan. :"Jangan membiarkan apapun ditentukan oleh faktor kebetulan"
Ketiga, santailah! Hal ini mesti kita perhatikan agar kita dapat lebih mudah berkonsentrasi dalam berkomunikasi.
Keempat, cari "petunjuk" sebagai senjata. "Petunjuk" itu dapat kita gunakan apabila terjadi saat2 dimana suasana menjadi panas, kaku, ataupun membuat kita dalam keadaan terpojok. "Petunjuk" itu sendiri dapat berupa semua benda atau hal yang dapat mencairkan suasana dan mengalihkan perhatian sejenak.

Ada beberapa tips untuk dapat menyusun pesan yang baik.
1. Attention
2. Need

3. Satisfaction
4. Visualization
5. Action


Secara singkat, apabila kamu ingin mempengaruhi orang lain dalam menyusun pesan, kamu rebut dulu perhatiannya, lalu bangkitkan kebutuhannya, berikan petunjuk bagaimana caranya untuk memuaskan kebutuhan itu, gambarkan kepentingan dia melakukan kebutuhan tersebut, lalu dorong dia untuk melakukan tindakan.

Sebagai contoh, kamu berkata kepada temanmu, "lihat rambutmu!". Ini sebagai penarik perhatian. Lalu kamu menyatakan bahwa rambutnya perlu dipotong. Itu merupakan kebutuhan nya. Setelah itu kamu katakan bahwa sudah saatnya rambutnya dipotong. Ini merupakan pemuasan. Lalu kamu berikan penjelasan bahwa apabila rambut kamu tidak dipotong, akan mengganggu orang yang disekitar dan akan terlihat brandal. Namun apabila dipotong, akan tampak rapi, gagah. Ini merupakan usaha visualisasi. "Ayo cukurlah rambutmu sekarang!" adalah saran anda untuk melakukan tindakan.

Nah,,,cukup singkat kan penjelasannya??^^
Memang,,,pada hakikatnya, berkomunikasi itu merupakan kegiatan yang harus dicermati dan direncanakan sebelum melakukannya. Dalam judul di atas, saya berikan ungkapan yang cukup menarik, "jangan pernah menendang seekor kangguru".


Seekor kangguru hakikatnya lihai dalam masalah tendang-menendang. Oleh karena itu, janganlah kita lawan kangguru tersebut dengan permainan tendang-menendang, karena kita pasti kalah. Namun, bukan berarti kita harus menghindar, karena kita juga harus dapat mencari cara yang membuat kita menentukan aturan mainnya, selain tendang-menendang. Karena itu, sebelum berkomunikasi, pastikan, pikirkan kelebihan dan kekurangan kita maupun sang objek, dan rancang komunikasi dengan cermat dan tepat.

“Khatibul qaumi ‘ala qadri uqulihim”, Berkomunikasilah dengan suatu kelompok masyarakat sesuai dengan kadar intelektualitas mereka.”

Mudah2an, dengan ilmu ini bisa membuat proses komunikasi para aktivid da'wah dapat berjalan lebih baik. Inget, da'wah itu visioner. Jangan sampai apa2 yang kita sampaikan pada mad'u kita, hanya sekadar numpang lewat...

Yang ini juga mau numpang lewat nih...Para kader terbaik dari FULDFK (insya allah)...hehe

Allahua'lam.